Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Wisata Alam Posong, Semua Gunung Terlihat dalam Satu Frame
Kartu by.U, kartu digital pertama Indonesia
Xiaomi Redmi Cepat rusak?
Tips diet mudah, turun 8kg 2 bulan!
Cara mengembalikan foto yang terhapus

Subsidi Kendaraan Listrik, Beruntungnya Jadi Orang Kaya

 

Kendaraan listrik

BOODS.ID - Baru-baru ini Pemerintah Pusat sedang menyusun aturan dan skema subsidi kendaraan listrik. Insentif tersebut diberikan sebagai kompensasi atas pembelian kendaraan listrik. Nilai subsidi di tentukan berdasarkan kendaraan listrik yang dibelinya.

Subsidi mobil listrik tertinggi sebesar 80 juta, 50 juta, dan 40 juta tergantung jenis mobil listriknya. Untuk motor listrik diberikan insentif sebesar 8 juta dan 5 juta tergantung motor listriknya.

Pemerintah Pusat rencananya menyiapkan subsidi kendaraan listrik tersebut sebesar 5 triliun untuk tahun anggaran 2023, nilai yang cukup besar. 

Lantas apa yang mendasari pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi kendaraan listrik?

Ada beberapa faktor yang bisa kita analisis yang kemungkinan sebagai alasan pemerintah memberikan subsidi tersebut.

Pertama, pemerintah memang memiliki ambisi sebagai produsen kendaraan listrik di kawasan. Berbagai produsen otomotif dari berbagai negara sudah dijajaki kerja sama atau penawaran investasi di Indonesia. Salah satu yang cukup fenomenal yaitu Tesla yang berencana membangun pabriknya di Batang, Jawa Tengah. Namun, saat ini yang sudah pasti berproduksi yaitu Hyundai dari Korea Selatan dan Wuling dari Tiongkok yang sudah memproduksi kendaraan listrik di Indonesia.

Kedua, Indonesia juga bercita-cita menjadi produsen baterai kendaraan listrik. Sebagai produsen kendaraan listrik tentu Indonesia tidak hanya menjadi produsen kendaraan listriknya saja, tapi juga komponen-komponen pendukung kendaraan listrik, salah satunya baterai.

Indonesia memang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, termasuk bahan baku baterai listrik yang cukup melimpah di bumi pertiwi. Nikel Indonesia pernah yang digugat negara-negara barat karena pemerintah berencana menghentikan ekspor, sedangkan nikel sendiri adalah salah satu bahan baku baterai listrik.

Ketiga, adanya surplus energi listrik. PLN sebagai produsen listrik memang akhir-akhir ini memproduksi listrik yang mencapai 289.470 Gwh pada tahun 2021 menurut situs resmi PLN. Akibat dari surplus tersebut maka perlu penjualan listrik yang lebih besar untuk menghindari kerugian.

Teringat pada pertengahan tahun 2022 yang pernah direncanakan akan memberikan subsidi atau pemberian kompor induksi (listrik) secara gratis kepada masyarakat, salah satu alasan pemberian kompor induksi tersebut memang karena konsumsi listrik Indonesia yang rendah sedangkan PLN kelebihan / surplus energi listrik.


Mengukur dampak pemberian subsidi kendaraan listrik bagi masyarakat.

Mobil adalah salah satu barang mewah yang tidak semua orang Indonesia mampu membelinya. Harga mobil yang tidak murah itu tidak mungkin dapat dibeli oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja masih kekurangan, apalagi memikirkan membeli mobil / kendaraan pribadi.

Pemberian subsidi kendaraan listrik itu sebenarnya tidak menjadi soal apabila kesejahteraan masyarakat sudah terpenuhi. Seperti pemberian subsidi oleh negara-negara maju seperti Amerika, Korea Selatan, Inggris, Belanda, Perancis dan negara maju lainnya. Masyarakat di negara tersebut umumnya sudah sejahtera, dimana perekonomian bukan menjadi persoalan, selain itu kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi.

Kesehatan dan pendidikan adalah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi, namun pemerintah kita sendiri belum mampu menyelesaikan persoalan ini. Di Indonesia masih banyak anak putus sekolah, masih banyak masyarakat yang kesulitan membayar biaya pengobatan di rumah sakit, bahkan untuk makan hari esok saja masih banyak yang kesulitan.

Agaknya pemerintah terlalu terburu-buru dalam menggapai 'ambisi' tersebut. Karena pada akhirnya yang menikmati subsidi tersebut bukanlah orang yang membutuhkan, tapi orang-orang kaya yang memiliki banyak uang.

Orang kaya tanpa diberi subsidi pun masih mampu membeli mobil listrik, sedangkan orang kurang mampu membayar SPP saja kesulitan.

Subsidi senilai 5 triliun tersebut jika diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu, pasti sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka. Seandainya uang senilai tersebut dibagikan kepada masyarakat sebagai modal usaha senilai @Rp 5.000.000 maka dapat membantu 1 juta orang. Namun agaknya, pemerintah tutup telinga dan enggan di komentari soal pemberian subsidi kendaraan listrik ini, semoga saja ambisi pemerintah tersebut tidak merugikan masyarakat kedepannya.

Posting Komentar untuk "Subsidi Kendaraan Listrik, Beruntungnya Jadi Orang Kaya"